SMKN 1 Cikarang Barat Tumbuhkan Kreativitas dan Karakter Siswa Lewat Drama “Death for Life”
Cikarang Barat, Bintang Save.com — 17 Juni 2025 — SMKN 1 Cikarang Barat kembali menegaskan komitmennya dalam membangun karakter dan mengasah kreativitas siswa melalui pementasan drama bertajuk Death for Life. Pementasan ini merupakan karya siswa kelas XI jurusan Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB C), dan menjadi bagian dari penilaian akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Drama ini mengangkat tema perjuangan keluarga dalam menghadapi krisis ekonomi dan kondisi kesehatan. Kisahnya berfokus pada empat bersaudara yang berjuang merawat sang ayah yang sedang sakit. Dalam keterbatasan ekonomi, mereka dihadapkan pada pilihan sulit antara tetap berada di jalur kebenaran atau tergoda pada tindakan keliru seperti berjudi dan mencuri demi menyelamatkan orang tua mereka.
Pementasan ini digagas oleh Aina Nur Sabrina, selaku ketua tim sekaligus pemeran utama, bersama Nanda Al-Leila sebagai wakil ketua tim. Keduanya tak hanya memainkan peran dalam drama, tetapi juga aktif menyusun alur cerita dan menentukan tema utama.
“Melalui drama ini, kami ingin menampilkan sosok ayah sebagai simbol pengorbanan dan kekuatan hidup. Dalam cerita, ayah adalah mantan polisi yang jatuh sakit, namun tetap menjadi pusat kekuatan moral bagi anak-anaknya. Ini adalah bentuk penghargaan kami terhadap peran ayah yang sering luput dari perhatian,” ujar Aina.
Senada dengan itu, Nanda menambahkan bahwa drama ini memuat pesan moral yang kuat, khususnya bagi generasi muda. “Kami ingin menyampaikan bahwa dalam kondisi sulit, kita tidak boleh menyerah atau mengambil jalan pintas. Justru dalam situasi seperti itu, semangat, kerja keras, dan prinsip hidup harus tetap dijaga,” jelasnya.
para pelaku utama dalam drama yang berjudul "Death for Life"
Pementasan Death for Life tidak hanya menyentuh sisi emosional penonton, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang mendalam: pentingnya menghargai perjuangan orang tua, menjaga akhlak di tengah kesulitan, serta menumbuhkan semangat pantang menyerah.
Guru Bahasa Indonesia SMKN 1 Cikarang Barat, Irina Widjaningsih, S. Pd mengungkapkan bahwa seluruh proses pementasan — mulai dari pemilihan tema, penulisan naskah, penyutradaraan, hingga akting — dilakukan sepenuhnya oleh siswa. “Guru hanya berperan sebagai pembimbing untuk memastikan isi cerita sesuai dengan norma dan tidak mengandung unsur SARA atau kekerasan,” terangnya.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dan melibatkan sekitar 19 kelas. Selain sebagai bentuk evaluasi akademik, pementasan ini juga menjadi media untuk mengasah keterampilan lunak (soft skills) siswa, seperti kepercayaan diri, kerja sama tim, kemampuan berkomunikasi, hingga kepemimpinan.
Irina juga mengapresiasi dukungan penuh dari semua pihak, termasuk PLH Kepala SMKN 1 Cikarang Barat, Kiswaya, S.Pd., M.Pd., serta komite sekolah. “Kami sangat bersyukur karena pihak sekolah memberikan ruang dan kepercayaan kepada siswa untuk berekspresi secara positif. Ini sejalan dengan visi sekolah dalam mencetak lulusan yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga berkarakter kuat,” tambahnya.
Melalui kegiatan seni seperti ini, SMKN 1 Cikarang Barat ingin menegaskan bahwa pendidikan vokasi bukan hanya sebatas pembelajaran keterampilan teknis, tetapi juga bagian dari proses pembentukan karakter, empati, dan daya pikir kritis siswa. Kegiatan ini diharapkan terus mendapat dukungan sebagai bagian dari pendidikan holistik yang bermakna.
Catatan: Untuk memahami lebih dalam nilai-nilai yang diangkat dalam pementasan ini, kami mengajak pembaca untuk menyaksikan video dokumentasi kegiatan secara lengkap. Jangan lupa untuk like dan share agar pesan positif dari siswa-siswa inspiratif ini bisa menjangkau lebih luas. (TS)
0 Komen